Jumat, 17 Februari 2012

Surat malam separuh purnama di medio Februari,

Separuh purnama mengisi selasela kawat tetiang listrik, handpone ku masih terjaga di genggaman jemari,
malam ini masih gigil rasanya, lantaran bau hujan masih lekat di telapak kaki, dan sandalku masih sedikit basah.
di handpone ku, hurufhuruf darimu kemarin masih terasa ngilu dibaca, tanpa ku sadari Januari telah menunda percakapan kita,
kapan kita bersua? Untuk saling lontar kata yang tiada usai, sampai ujung pun kita sambung, 
semoga kau lekas menyiapkan kopi, 
 Semarang, 02.2012 Selengkapnya...

Senin, 13 Februari 2012

Mencari cara untuk lupa, (aku dan beberapa batang rokok)

(Text by Akhmad Baihaqi Arsyad, Image by Visualizeus)
kuulangi kali berapa, sambil berdo’a, kuputar roda gerigi korek gas, kusulut-nyala, sesaat asapasap mengambang dalam mulut, kuhisap masuk, kutiup lesap, tertinggal pait sedikit.
lagilagi pait itu jadi hambar, jika ceritaceritamu mampir [se]dalam pikiran,

: usai sulut-nyala-hisap-tiup-lesap. Adakah obat pembuat lupa satu hal saja?
Semarang, 11.2011
Selengkapnya...

Rabu, 28 Desember 2011

Bayang di kolam

(Text by Akhmad Baihaqi Arsyad, Image By Visualizeus)
Permukaan air kolam-tenang menjawab pandang dengan bayang. Bayangan kadang membentuk lekuk, dari daun kering yang menelusuk masuk sebagian.



Gelombang hanyut melawan titik ujung daun. Bergerak mengarak lekukan air ke tepian. Sebatas itulah caraku mengawang-awang bayangmu. Kemudian kuakhiri dengan melemparkan diri ke kolam itu.

Semarang. 13.12.2011
Selengkapnya...

Kutulis namamu pada sebaris kalimat dalam buku catatanku,

(Text by Akhmad Baihaqi Arsyad, Image by Visualizeus)
Ada jejak-jejak yang berpijak, tertinggal bersama tanggal-tanggal ajal. Hujan selalu datangkan[ku] cerita tentang kita. Cerita ketika kita rapatkan jarak mata, lantas kau katakan; aku melihat diriku di pupilmu.
Tanpa kau tanyakan tentang apa yang kulihat.
Sesekali aku datang, menjajaki tempat-tempat pencil yang sempat memanggil ingin. Seketika itu datang namamu, bersama tangis, tawa juga iba.
Lantas kutulis namamu pada sebaris kalimat dalam buku catatanku, agar suatu saat bisa kubaca, kukirimkan kembali, kuhapus lagi atau bahkan kubuang berikut catatanku itu.

Semarang, 29.11.2011
Selengkapnya...

Teruslah malu

Kutemui kata tersembunyi di balik tatapanmu, yang sesekali kau mengkatakan itu bersama sedikit malu, meski tiada sadari.


malumu itu teka-teki, kumainkan tanpa suara. Dan aku sengaja diam bersama malumu, biar kau tak tahu bahwa aku tahu. Itu menyenangkan bukan?
Teruslah sembunykan itu, teruslah malu, teruslah… dan aku...

Semarang, 08.12.2011
Selengkapnya...

Pengabdian dan Penelitian

Oleh Akhmad Baihaqi Arsyad, Mahasiswa Jurusan Tadris Kimia
IAIN Walisongo Semarang

Kuliah Kerja Nyata (KKN) merupakan salah satu kegiatan wajib bagi mahasiswa, yaitu sebagai salah satu syarat kelulusan. Dengan kata lain, KKN menjadi bagian integral dari perkuliahan.

KKN sekaligus sebagai pengaplikasian dari salah satu Tri Dharma perguruan tinggi, yakni pengabdian kepada masyarakat. KKN dicitakan sebagai ajang pengabdian mahasiswa kepada masyarakat secara langsung. Mahasiswa terjun langsung di dalam masyarakat untuk memahami kebutuhan dan persoalan masyarakat serta bagaimana solusinya.


Lantas bagaimana jika KKN lebih ditambah fungsinya?, misal saja, KKN sebagai sarana pengaplikasian keilmuan sekaligus penelitian. Jadi dengan pengabdian kepada masyarakat, mahasiswa juga dituntut untuk menerapkan ilmu yang telah dipelajari dalam perkuliahan.

Praktiknya, peserta KKN dalam satu lokasi adalah mahasiswa sejurusan. Dan lokasi yang dipilih memiliki keterkaitan dengan bidang keilmuannya.
Semisal pada daerah tertentu mempunyai masalah dengan keberadaan limbah pabrik. Nah, di sinilah peserta KKN dari jurusan kimia ditempatkan. Mereka dapat mengabdi dengan membantu mencarikan solusi mengenai limbah yang telah mencemari masyarakat tersebut. Jadi program kerja mereka sudah jelas, yaitu meneliti kandungan limbah tersebut sehingga dapat mencari solusi dan juga penanggulangannya.

Contoh lain yaitu peserta KKN dari jurusan agama dapat ditempatkan di lokasi yang barangkali penduduknya tengah mengalami perselisihan agama. Peserta dapat berperan serta dalam penyelesaian masalah tersebut, tentunya dengan dasar ilmu yang telah dipelajari dalam perkuliahan. Dan peserta KKN dari jurusan lain dapat ditempatkan dengan cara serupa.

Dengan begitu, KKN akan menjadi wujud pengabdian kepada masyarakat dengan implementasi keilmuan dan penelitian. 

Dimuat dalam SUARA MERDEKA cetak edisi 05 November 2011

Selengkapnya...

Udara dan Jarak

(Text by Akhmad Baihaqi Arsyad, Image by Visualizeus)
Jika jarak memisah pijakmu dan ku,
maka ijinkan aku jadi udaramu,
Bagi udara, jarak tak kuasa mencipta tabir diantara kita.
Jarak tak ada daya, tak ada, mati.
Kau masih bernapas bukan?


dan anggaplah itu aku, udaramu,
lantas kuanggap kau butuh, butuh yang candu
Saat rinduku mengudara,

Pun ku ijinkan pula kau,
Saat kau rindu,

Semarang, 10.2011
Selengkapnya...